Pages

Sabtu, 19 September 2015

Kredibilitas dan kepribadian Da'i






Kredibilitas dan Kepribadian Da’i.


Da’i dalam perspektif ilmu komunikasi dapat dikate gorikan sebagai komunikator yang bertugas menyebarkan dan menyampaikan informasi-informasi dari sumber (source) melalui saluran (chanel) yang sesuai pada komunikan (receiver). Untuk menjadi komuni-kator yang baik dituntut adanya kredibilitas yang tinggi yaitu suatu tingkat kepercayaan yang tinggi padanya dari komunikannya. Komunikator yang baik adalah komunikator yang mampu menyampaikan informasi atau pesan (message) kepada komunikan (obyek) sesuai dengan yang diinginkan.[1]
Kredibilitas seorang da’i tidak tumbuh dengan sendirinya ia harus dibina atau dipupuk. Memang kredibilitas erat kaitannya dengan karisma, seorang da’i yang kredibilitasnya tinggi adalah seorang yang mempunyai kompetensi di bidang yang ingin ia sebarkan, mempunyai jiwa yang tulus dalam berak-tivitas, senang terhadap pesan-pesan yang ia miliki, berbudi luhur serta mempunyai status yang cukup walau tidak harus tinggi. Dari sana berarti seorang da’i yang ingin memiliki kredibilitas tinggi harus berupaya membentuk dirinya dengan sungguh-sungguh.[2]
Dengan mencermati uraian di atas dapat dipahami bahwa di antara aspek yang mampu membangun kredibilitas adalah aspek yang berhubungan dengan kepribadian, yaitu sebuah sifat esensi yang mestinya melekat pada seorang da’i, apakah yang bersifat jasmaniah atau yang bersifat ruhaniah.
Kepribadian Da’i yang Bersifat Jasmaniah
Hemat penulis kepribadian da’i yang bersifat jamaniah di zaman seperti sekarang ini (kontemporer) meliputi:
§  Sehat jasmani; yaitu berpenampilan prima, terkesan sehat dan tegar.  
§  Berpakaian indah-rapi dan pantas (estetis dan etis); yaitu berbusana yang dipandang serasi atau baik menurut pandangan agama dan masyarakat.
§  Bersih dan beraroma segar; yaitu berpenampilan bersih-rapi pada bagian-bagian tertentu pada tubuhnya, seperti rambut, kumis, janggut, kuku, gigi, dan terbiasa memakai harum-haruman (ferfum).
Kepribadian Da’i yang Bersifat Ruhaniah
Secara umum para pakar mengemukakan beberapa karak-teristik kepribadian da’i yang bersifat ruhaniah antara lain:
§  Taqwa dan BerpikirZikir; artinya memilki iman yang kuat dan berpikir Islami.
§  Siddiq dan amanah; artinya menunjukkan (memiliki) sikap benar, jujur yang serasih dan terpuji antara perkataan dan perbuatan serta bertanggungjawab.
§  Raja’ dan Hub; artinya bersikap penuh pengharapan dan mencitai Allah di atas segala-galanya.
§  Ihsan; artinya senantiasa berbuat kebajikan dengan tulus.
§  Al-haya’; artinya berperasaan malu yang dalam kepada Allah dan kepada manusia (masyarakat).
§  Ridha; artinya bersikap syukur atas segala nikmat Allah.
§  Ramah dan ikhlas; artinya bersikap hormat, simpatik, lapang dan menghargai.
§  Tawadhu dan istiqomah; artinya bersikap rendah  hati dan teguh pendirian.
§  Antusias; artinya bersikap semangat dan positif dalam tugas.
§  Sabar dan tawakal; artinya bersikap sabar dan berserah diri kepada Allah terhadap apa yang telah dikerjakan.
§  Tidak berhati hasad; artinya berhati fitrah dan positif.
§  Berakhlak mulya; artinya luhur dalam perkataan dan perbuatan.
§  Uswah (suri tauladan); artinya tauladan atau figur dalam masyarakat.
§  Disiplin dan bijaksana; artinya menepati norma agama dan masyarakat.
§  Berpandangan luas; artinya tidak bersikap picik.
§  Berpengetahuan luas; artinya berpengetahuan yang memadai.
Kepribadian Da’i yang Bersifat Ruhaniah
·           Taqwa dan BerpikirZikir;
·           Siddiq dan Amanah;
·           Raja’ dan Hub;
·           Ihsan;
·           Al-Haya’;
·           Ridha;
·           Ramah dan Ikhlas;
·           Tawadhu dan Istiqomah;
·           Antusias;
·           Sabar dan Tawakal;
·           Tidak Berhati Hasad;
·           Berakhlak Mulya;
·           Uswah (Suri Tauladan);  
·           Disiplin dan Bijaksana;
·           Berpandangan Luas;
·           Berpengetahuan Luas;

Karakteristik kepribadian Da’i yang bersifat ruhaniah tersebut menurut hemat penulis kalau dielaborasi dengan pendekatan filsafati Islami, maka karakteristik kepribadian Da’i yang bersifat ruhaniah dapat diidentifikasi sebagai wujud berfikirZikir dan atau berfikir Islami.


[1]Lihat Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: CV Gaya Media Pratama, 1997), h. 9.
[2] Lihat Slamet Muhaemin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), h. 68

0 komentar:

Posting Komentar