1. Pandangan
ontologi berbasis Alquran melihat realitas bertitik tolak dari adanya Allah
swt. sebagai pencipta dan adanya selain dirinya sebagai ciptaan. Dengan
demikian status ontologis dari seluruh objek ilmu adalah akibat dari
keterciptaannya sebagai objek yang berdimensi syahādah (fisik) dan atau berdimensi gāib
(metafisik).
2.
Pandangan
epistemologi berbasis Alquran terdiri atas sub-sub pandangan sebagai berikut:
a.
Sumber ilmu
hanyalah Allah swt. yang menciptakan dan memiliki ilmu seluruh ciptaan-Nya, dan ilmu-ilmu
yang berkembang dari ilmu milik-Nya. Allah swt. sebagai sumber ilmu karena
hanya Dia yang tidak pernah tidak memiliki ilmu, sebagai syarat bagi sesuatu
disebut sebagai sumber ilmu.
b.
Sarana-sarana
untuk memperoleh memperoleh ilmu adalah satu kesatuan fakultas-fakultas
pengetahuan pada diri manusia yang meliputi (1) indera lahir (2) otak dan (3)
qalb. Ketika qalb menjalankan fungsinya sebagai indera bāṭiniyyah, maka Alquran
menyebutnya sebagai fuād. Ketika qalb menjalankan fungsinya untuk memahami hasil
penalaran, maka Alquran menamakannya dengan ‘aql. Ketika qalb
melaksanakan fungsi menghayati kebesaran Allah swt. dalam hubungannya dengan
seluruh ciptaan-Nya, maka Alquran menamainya sebagai lubb.
c.
Metodologi memperoleh
ilmu berbasis Alquran adalah (1) metode tajrībī (eksperimen), (2) burhānī (argumentasi)
dan (3) ‘irfānī (intuisi). Verifikasi kebenaran ilmu yang diperoleh
dengan metodologi tersebut dilakukan secara proporsional dan menurut
metodologinya, yaitu (1) teori korespondensi, (2) teori koherensi dan (3) teori
pragmatis.
3.
Pandangan
aksiologi berbasis Alquran dibangun dengan titik tolak tujuan penciptaan
manusia untuk beribadah kepada Allah swt., sehingga memiliki tuntutan logis
penggunaan ilmu untuk beribadah kepada Allah. Konsekuensi dari tujuan berilmu
tersebut sejalan dengan sifat intrinsik objek-objek ilmu itu sendiri yang
diciptakan oleh Allah swt. tidak sia-sia, tapi untuk kebaikan. Dengan demikian,
menurut hakikatnya ilmu tidak bebas nilai. Pandangan aksiologi ini juga
berdampak pada peningkatan kapasitas sesorang dalam proses keilmuan.
0 komentar:
Posting Komentar