Pages

Minggu, 17 Agustus 2014

Khotbah Idul Fitri di Makodam VII/Wirabuana Makassar

DENGAN HIKMAH IDUL FITRI 1435 H  KITA MANTAPKAN IMAN
DAN TAQWA SERTA KOMUNIKASI SOSIAL PRAJURIT TNI
DENGAN RAKYAT GUNA MEMPERKOKOH
PERSATUAN DAN KESATUAN

KHOTIB:
DR. H. MUH. SHALEH SURATMIN, SH.,MHI


الله اكبــر   X 9

Ma’a>syiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.
Hari ini tanggal 1 Syawal 1435H, kita berkumpul kembali, duduk bersimpuh di hamparan bumi,.. di dinaungi langit membentang luas tak ber-tepi. Baru saja di tempat ini kita bersama-sama menggemahkan pujian Keagungan.. kepada Allah, sehingga bumi dan langit di sekitar kita gemuruh syahdu suara takbir, tahlil dan tahmid. Setelah itu, kita serentak sujud, meratakan dahi di atas tanah yang dingin, sembari berdoa memuji Allah Rabbul Izzah. Denyut jantung menyentuh qalbu yang fitrah, membuat kita semakin larut tak berdaya, berlinanglah air mata kegembiraan dan kesedihan. Gembira karena hari ini kita kembali kepada fitrah kesucian,... sedih karena Ramadhan telah pergi untuk selama-lamanya,.. Marhaban y{a Ramadha>n,.. selama satu bulan engkau telah memancarkan Nur kebajikan yang amat Dahsyat tak terhitung nilainya.
Majlis Idul Fitri Rahimakumullah,.. Sejak terbenamnya matahari tanggal 1 Syawal semalam,.. gemah takbir memenuhi ruang angkasa, menembus dan menggetarkan setiap qalbu kaum muslimin dan muslimat, ibarat nasyid irama zikir yang mengharukan setiap pendengarnya. Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd.
Prosesi shalat Idul Fitri yang baru usai,.. kita awali dengan Takbi>ratul Ihra>m (Allahu Akbar), selanjutnya diiringi dengan tujuh kali takbir berikutnya, lalu kedua tangan kita bersedekap tenang bagaikan sesosok mayat berdiri terbujur, ketika kita berdiri dan ruku’ pandangan kita hanya terarah pada satu titik tempat sujud kita, selanjutnya dalam sujud dahi kita rata dengan tanah,.. simbol berdiri, kemudian ruku’ dan kemudian sujud dalam shalat yang semakin dekat dan menyatunya kita dengan tanah, hal itu menggambarkan,.. bahwa-lambat laun kehidupan ini pasti akan berakhir, akan tidak ada jarak lagi antara diri kita dengan tempat sujud kita,.. yang pada akhirnya,.. suka atau tidak suka,.. jazad kita akan menyatu dengan tanah, membusuk dan berulat selanjutnya menyatu padu secara total dengan tanah asal kejadian kita,..  “Kullukum Min Ada>m Wa A>damu Min Tura>b  Setiap kalian adalah keturunan Adam,.. dan kejadiannya berasal dari tanah yang berproses menjadi setitik air mutfah, Allahu Akbar Walillahil Hamd.   
Guru Sufistik Imam Hasan al Basri mengingatkan,..dunia hanyalah rumah tempat persinggahan dan perpindahan, Dunia bukan rumah tempat tinggal untuk selama-lamanya,.. demi Allah kata Hasan al-Bashri,.. dunia ini hanyalah mimpi, sedangkan akhirat adalah nyata,..di antara keduanya ada kematian.  Hakikat hari hanya ada tiga: (1) hari kemarin,..(2) hari ini,..(3) hari esok,..kaum muslimin yang dimulyakan Allah, sayang sekali hari kemarin sudah berlalu, semuanya tinggal kenangan dan penyesalan.. ya Rabb ya Mujibassailin, ya Allah yang Maha menerima doa,.. sungguh kami bersyukur karena masih ada hari ini,.. hari yang agung dan penuh makna,... ”Andaikan engkau tahu besok akan mati,..sedang digenggaman tanganmu ada satu biji kurma,..maka tanamlah dipermukaan bumi agar kelak buahnya menjadi amal jariyah yang tak akan pernah putus pahalanya” demikian dalam bahasa hadis Nabi saw.  
A<idin Rahimakumullah,: Momentum hari ini kita rayakan sebagai hari kemenangan dan kegembiraan,.. kita baru saja kembali dari “Jiha>d al-Akbar” berpuasa sebulan penuh,.. perasaan letih selama satu bulan telah sirna secara spontan,.. air mata kegembiraan mengalir tak henti-hentinya, tak terasa.
Makna kembali kepada fitrah
Hari ini kita ber-Idul Fitri, Id artinya “kembali”, Fitri artinya “Fitrah” atau ”kesucian”, ber-Idul Fitri adalah merayakan hari kembalinya orang- orang mukmin kepada fitrah atau kesucian,.. كايـــوم ولــدته امـــــه  “Seperti pada hari ketika seorang bayi baru lahir dari rahim ibunya“, bagaikan kertas putih bersih,.. demikian menurut teori Tabularasa.
Makna hakiki kembali kepada fitrah menurut al-Qur’an,.. adalah kembali kepada dinul/agama Islam, yang bermakna kembali kepada keselamatan, kembali kepada kebenaran yang haq, kembali kepada kedamaian, kembali kepada Ittiha>d wa al-sila>turahi>m, kembali membangun keutuhan persatuan dan kasih sayang di antara kita,..

fitrah,.. adalah lawan dari kedzaliman, untuk itu di hari yang fitrah ini, kita hapuskan semua bentuk kedzaliman yang mengotori jiwa.
الله اكبــر ×3   ولله لحــمـــد
Selama Ramadhan tak henti-hentinya kita berzikir dan berdoa, ”Alla>humma Innaka Afu>wun Kari>m,. Tuhibbul Afwa>’ fa’fuanna> Ya> Rari>m”,.... dalam Ramadhan sering kita mengamalkan doa Nabi Yunus AS ketika ditelan ikan hiyu, “Alla>humma La> Ila>ha Illa Anta Subha>naka Inni> Kuntu Mina al-Dzo>limi>n”. Ketika doa yang indah itu kita ulang- ulangi, air mata memancar menangis tersedu-sedu,.. kita sadar akan kelemahan dan kekurangan diri kita, kita sadar kehilapan dan kesalahan diri kita,.. mungkin kita telah berbuat dzalim kepada istri, mungkin kita telah berbuat dzalim kepada suami, mungkin kita dzalim kepada anak-anak kita, bahkan mungkin kita telah berbuat dzalim kepada kedua orang tua sendiri,.. اسـتـغـفـرلله العــظـيـم وا توب ا لــيـه 
الله اكبــر ×3   ولله لحــمـــد

Aidi>n wa al-Aida>t Rahi>makumulla>h,…

Maha suci Allah, kita memuji dan bersyukur,.. kepadaNya  kita berdzikir dan berdoa,.. tak ada kata seindah dzikir, tak ada bulan seindah Ramadhan,..dan tak ada hari seberkah Idul Fitri hari ini,..

Aidin Rahimakumullah,
Aidin Rahimakumulla>h,.. Kini Ramadhan telah pergi,… pergi untuk selama lamanya. Oleh karena itu Rasul mengajarkan doa yang indah, doa perpanjangan kontrak hidup,..

ربنا بار ك لنا ورحمنا بلغنا رمضان

Ya Allah Ya Ro>bb,…. Berkahi dan rahmati umur kami,  pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan yang akan datang.
Aidin Sekalian,..                                                                                  
Suatu hari seorang ahli hikmah ternama “Lukmanul Hakim”, memberi Tausyiah (nasehat) kepada anak-anaknya,.. Wahai anak-anakku,… sesungguhnya ketika manusia baru saja berada di pentas “dunia”, maka ketika itu ia telah menghadap ke negeri “Akhirat”,.. dan negeri dunia ini ia telah belakangi. Oleh karena itu duhai anakku,.. sesungguhnya negeri Akhirat itu jauh lebih dekat, dari dunia yang telah kita belakangi. Untuk itu wahai anakku, (“Wa’budulla>h Wala>tusyrikubihi> Syai’an”) sembahlah Allah 3x, dan jangan engkau berbuat kemusyrikan…+
Sidang Id Rahimakumullah,.. boleh jadi setiap hari kita nonton tayangan TV, pandangan kita menatap orang yang divonnis  hukuman mati,… vonnis mati memang sangat mengerikan,…  Aidin sekalian,.. sadarkah kita bahwa sesungguhnya kita adalah bahagian dari orang yang telah divonnis dengan hukuman mati?           Ternyata,.. kita pun sedang menanti kapan datangnya eksekusi,.. ruh yang fitrah pasti akan kembali kepada Robb,.. semoga kala itu kita sedang ruku-sujud dalam kasih sayang Allah yang Maha Pengampun.  Untuk itu,.. tausyiah Ahli Hikmah mengingatkan kita,.. “Almautu al-S{a>lih Ra>hat al-la>hu>, Ya Allah,.. Jika nanti kami wafat, Ra>hatu al-lahu>,.. Ra>hatan ‘Abada>, istirahatkanlah kami Ya Allah dalam kedamaian dan kebahagiaan yang abadi,.. hindarkanlah kami dari kematian al-Tho>leh,.. al-Mautut Tho>leh Ro>hatu lil jama>ah, Janganlah kami wafat karena perangai buruk,.. lalu sekelompok orang justru gembira dan dapat tidur nyenyak.  
Aidi>n Rahimakumulla>h,… menurut Hasan al Bashri, hakikat hari hanya ada tiga, (1) hari kemarin,.. (2) hari ini dan (3) hari esok,.. hari kemarin sudah berlalu tinggal kenangan,..+ hari inilah milik kita, mari kita hiasi dengan beragam kebajikan,..+ hari esok masih teka-teki,.. apakah esok kita masih ada?...+ Menurut Dr. Abdul Hamid Qissiq,..  hakikat umur manusia tidak lebih dari 7 hari, dalam 7 hari ada 7 siang dan 7 malam,.. dan akan datang 7 detik pada 7 hari itu, ketika itu keluarga dan sanak kerabat di sekeliling kita hanya bisa isak tangis dan berucap “Inna> Lilla>hi Wa Inna> Ilahi Ra>jiu>n” Sesungguhnya kami milik Allah dan akan kembali kepadaNya,.. datanglah kematian kepada kita, karenanya,.. setiap detik dalam 7 hari itu, hendaknya dihiasi dengan amalan fitrah, agar detik akhir hayat terlimpah ampunan dan kasih sayang Allah.

الله اكبــر×3  ولله لحــمـــد

Sidang Id Rahimakumullah.
وتـقـوايـو ما تـر جعـون فـيـه إلاالله .....
Takutlah kamu pada suatu hari, dimana hari itu hanya Allah jua yang  memiliki kekuasaan dan kerajaan.
Di hari itu manusia secara total tidak berdaya, hanya Allah jua yang memiliki kekuasaan mutlak, para mufassir berpandangan, bahwa yang dimaksud pada suatu hari itu adalah hari akhirat,.. Sehari,.. setara dengan 1000 tahun dunia,. Subhaanallah,.. dimana manusia akan diperlihatkan amalan baik dan amalan  buruknya,.. sementara kecerdasan lisan dan akal manusia menjadi lumpuh, mulut terkunci rapat tak mampu berucap,… lalu seluruh anggota badan kita memberi kesaksian,.. tak ada dusta di hari itu.
Menyingkap tirai fitrah Ramadhan
                                          الله اكبــرولله لحــمـــد               
Ädr'Î7sù ÏäIw#uä $yJä3În/u Èb$t/Éjs3è? ÇÌËÈ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah,. yang kamu masih mau   dustakan? Ayat ini diulang hingga 32 kali untuk meyakinkan manusia kembali kepada fitrah.
Ramadhan telah datang selama 1 bulan memberikan pendidikan dan pencerahan yang indah, ”Membukakan pintu kebajikan dan kasih sayang Allah yang Maha Dahsyat., Ramadhan telah datang menempah dan membimbing kita dari kekufuran menjadi keimanan, dari kedendaman menjadi kedamaian, dari kerapuhan silaturahim menjadi kerinduan kepada fitrah. Di saat itu syurga rindu kepada dermawan, rindu kepada pemimpin yang adil, rindu kepada rakyat yang patuh dan ikhlas dalam pengabdian,.. semua amalan dilipatgandakan pahalanya dalam kelipatan yang tak terhingga,.. setara dengan amalan seribu bulan,... subhanallah.+
Aidin Rahimakullah,.. Amat disayangkan, masih ada saja orang-orang ada di dunia ini yang mengabaikan keagungan Ramadhan,.. bahkan ada pula yang terlihat rajin, tapi ternyata,.. sekedar menjadi ”Ubbadu Ramadhan”. Menurut Syekh Yusuf al Qardhawi, yang dimaksud dengan ”Ubbadu Ramadhan” adalah para pemuja dan penyembah bulan ramadhan, penyembah musiman,.. namun ternyata kesalehannya berakhir bersama usainya bulan Ramadhan,... Naudzu billahi mindzalik.
Fitrah adalah modal dasar membangun ummat
Semoga dengan hikmah Idul Fitri hari ini, hidup kita semakin bermakna, dengan nilai-nilai fitrah kita bersama membangun ……. semoga hari esok lebih baik dari hari ini.


الله اكبــر 7× ...........
(Doa Khotbah kedua)…………………………………………………………………….…………………………………


 


Data diri:
Nama                         :  DR. H. Muh. Shaleh Suratmin, SH.,MH
Tempat Tgl. Lahir    :  Tomoni, 05 Oktober 1954.
Alamat                       :  Jl. Prof.Abdurahman Basalamah,Perdos UMI Blok F/6 Mks 90231.
Telepon / HP            :  (0441) 446249 / 08124274116
e-mail                         :  shaleh.suratmin@gmail.com
Blogger                      :  shalehsuratmin.blogspot

Pendidikan               :  SDN 6 Tahun Tomoni  Luwu Timur, 1968
                                    :  SMPN 3 Tahun Filial Malili di Maleku, 1971
                                    :  SP IAIN 2 Tahun Palopo Tahun 1973
                                    :  Sarjana Muda (BA) IAIN Cabang Palopo, 1977
                                    :  S1 Kosentrasi Dakwah IAIN Alauddin Makassar, 1985
                             :  S1 Ilmu Hukum Universitas Satria Makassar, 2009
                                    :  S2 Magister Hukum Islam Program Pascasarjana UMI Thn, 1997
                                    :  S3 (Doktor)  Hukum Islam  ”UIN” Alauddin Makassar, 2007.
Pekerjaan                 :  Dosen Tetap Yayasan Wakaf UMI Makassar, 1994 - Sekarang
                                    :  Dosen di beberapa Akademi/Universitas di Makassar.
                                    :  RohisDam VII Wirabuana Tahun 1978 - 2002
:  Da’i Kamtibmas Polda Sulsel Tahun 2000 - Sekarang.
                                    :  Muballigh Tetap IMMIM Sulsel Tahun 1997 - Sekarang.
Istri                              :  Dra. Hj. Jawiah Lageng Dg. Matajang.
Anak                           :  1.  M. Mujahid Shaleh Suratmin, ST (1983)
                                    :  2.  dr. M. Muhajir Shaleh Suratmin, SKed. (1985)
                                    :  3.  M. Faizul Shaleh Suratmin, ST (1986)
                                    :  4.  Musliha Shaleh Suratmin, SE.,Mak.,Ak (1987)
Jabatan/Organisasi :  Sekjend Pengurus Besar KKL   Raya  Makassar Tahun 2010-2015
                                    Kepala Pusat Kajian dan Dakwah Pasacasarjana UMI 2010-2014
    Wakil Dekan Fakultas Teknik UMI Bidang Dakwah dan Pengem-
    bangan Kampus Islami.

0 komentar:

Posting Komentar