Pages

Selasa, 07 Mei 2013

Dusta itu kumpulan kemunafikan



MIMBAR JUMAT:  PPs UMI, Edisi ke-7, Jumat, 23 Desember 2011

DUSTA:  ADALAH KUMPULAN KEMUNAFIKAN
  
H. Muh. Shaleh Suratmin
Ketua LPMD YW-UMI Prof. Dr. H. Salim Basalamah, SE.,MS dalam kultumnya di majlis Dhuhur Masjid Ali Bin Abi Thalib PPs UMI tanggal 21 Desember 2011 mengkaji tentang pentingnya sifat siddiq (jujur) dan bahayanya sifat dusta, sekecil apa pun kedustaan itu. Ajaran akhlak Islam yang paling fundamental adalah kejujuran dan sifat terhina menurut Islam adalah dusta.
Diriwayatkan dalam kitab al-Jami’ ash-Shahih Imam Bukhari, bahwa Nabi Ibrahim seumur hidup tidak pernah dusta,.. “kecuali tiga kali”.
Pertama, ketika Nabi Ibrahim menghancurkan sejumlah patung-patung (350) sesembahan kaumnya yang di pajang di se keliling ka’bah,.. kecuali sebuah patung raksasa (hubal) dibiarkan utuh, lalu di leher patung raksasa itu di kalungkan sebilah kapak yang baru saja dipakai oleh Nabi Ibrahim untuk menghancurkan patung-patung itu. Ketika ditanya oleh serombongan kaumnya mengapa engkau menghancurkan tuhan tuhan kami, Nabi Ibrahim berargu-mentasi “bal fa’alahum kabiruhum hadza...” (bukan saya) tapi Tuhanmu yang besar ini yang  marah dan menghancurkannya, lihatlah bukti hukum masih ada sebilah kapak di lehernya (QS. 21:63).
Kedua, suatu ketika Nabi Ibrahim diundang oleh raja penguasa untuk menghadiri seremonial upacara akbar peribadatan keberhalaan, beliau spontan menolak hadir dan berkata “inni saqim...” sesungguhnya saya sakit (QS.37:89).
Ketiga, ketika Nabi Ibrahim di undang menghadap raja al-Jabbar, beliau datang menghadap bersama istrinya,.. ketika ditanya raja,.. apakah ini istri Ibrahim? Beliau menjawab “hadza ukhti” (bukan) ini saudara perempuanku.
Ibnu Hajar al-Asqalani dan Imam al Qurthubi, menjelaskan bahwa perkataan “bal fa’alahum kabiruhum hadza...” jawaban ini merupakan sebuah sugesti dan jawaban mantiq kepada kaumnya agar mengambil i’tibar atau dalil bahwa patung-patung itu bukanlah Tuhan, yang demikian itu tidaklah pantas di puja dan disembah.
Selanjutnya perkataan “inni saqim...” sesungguhnya saya sakit,.. dalam hal ini Nabi Ibrahim memang tidak sakit fisik, tetapi yang sakit hatinya menyaksikan perlakuan kaumnya menolak dakwah tauhid menyembah Allah swt,.. dan mereka tetap berbuat kejahilan menyembah berhala.
Mengapa Nabi Ibrahim tidak mengatakan sejujurnya kepada raja bahwa ini istriku,.. tetapi beliau mengatakan“hadza ukhti” ini saudara perempuanku,..  karena Nabi Ibrahim telah mengetahui karakter raja al-Jabbar, bahwa ia akan memaksa agar Nabi Ibrahim menceraikan istrinya untuk selanjutnya dinikahi oleh al-Jabbar, karena menikah dengan istri orang sudah merupakan hoby yang sangat dahdyat bagi al-Jabbar.
Nabi Ibrahim tidak pernah dusta seumur hidup, karakter beliau dalam riwayat tersebut di atas adalah sebuah epistemologi dakwah, dan tidak identik dengan “belle Patuo” dalam pendekatan adat.
Taushiah sufistik Imam Hasan al-Bashri: Dusta adalah kumpulan kemunafikan.

1 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus