Pages

Selasa, 21 Mei 2013

Akhlak Perawat Muslim

A. FUNGSI TENAGA KESEHATAN MUSLIM
 
Tenaga kesehatan Muslim adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah Sakit terutama dalam perawatan dan pertolongan pasien, merekalah yang paling dekat kepada pasien dan pengunjung Rumah Sakit.
Tenaga kesehatan Muslim bertugas merawat dan menolong pasien baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, yang ringan maupun yang berat.
Tenaga kesehatan Muslim, tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam. Dengan kata lain, Tenaga kesehatan Muslim tidak terlepas dari tugas dan kewajiban melaksanakan Da’wah Islamiyah sesuai dengan kemampuannya di dalam bidangnya masing-masing.
Jadi fungsi Tenaga kesehatan Muslim pada garis besarnya ada dua, yaitu :
1. Sebagai tenaga para medis, yaitu melaksanakan tugas yang berhubungan dengan perawatan / pertolongan pasien.
2. Sebagai Da’i (mubaligh), yaitu mengingatkan, menasehati, dan memberi tuntunan tentang ajaran Islam kepada pasien serta memberikan contoh mengamalkannya (Role Model) sehingga diharapkan agar orang-orang yang sedang dan pernah dirawat di rumah sakit akan bertambah taqwanya kepada Allah SWT.
Dan setelah sembuh dari penyakitnya, akan meningkat amal ibadahnya bagi orang-orang yang sudah memeluk agama Islam. Sedangkan bagi yang belum beragama Islam (non muslim) akan tertarik pada agama Islam, minimal akan menimbulkan perasaan simpatik kepada ajaran Agama Islam.
Dan bagi orang yang sampai ajalnya, semoga hayatnya berakhir dengan kebaikan (khusnul khotimah). Begitu pula bayi-bayi yang dilahirkan dibawah pertolongan bidan-bidan Muslim, akan menemui suasana ke-Islaman yang disambut dengan kalimah thoyyibah mengagungkan kebenaran dan keagungan Allah SWT.
B. AKHLAK TENAGA KESEHATAN MUSLIM
Mengingat fungsi Tenaga kesehatan Muslim seperti tersebut diatas, maka Tenaga kesehatan Muslim wajib memiliki akhlak yang meliputi dua fungsi, ialah :
1. Akhlak sebagai insan pengabdi kemanusiaan untuk mencari keridlo’an Allah SWT.
2. Akhlak yang wajib bagi seorang da’i (mubaligh).

Kedua faktor tersebut akan tersimpul didalam suatu rumusan dalam rangkaian akhlak yang wajib bagi Tenaga kesehatan Muslim seperti dibawah ini :
1. Melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas karena Allah semata :
a.
Merawat pasien hendaklah diniati untuk pengabdian (ibadah). 2)
b.
Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal. Karena amal yang diterima Allah hanyalah amal yang didasarkan pada keikhlasan . 3)
c. Tidak mengharapkan balasan atau pujian baik dari pasien maupun orang lain.4)
d. Selalu optimis akan berhasil dalam tugasnya dengan baik. 5)

2.
Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat penyantun :
a. Orang yang penyantun ialah yang halus perasaanya, lekas dapat merasakan kesukaran orang lain (empaty), dan bisa bersikap menyesuaikan diri bila dia berhadapan dengan orang yang ditimpa musibah, serta cepat memberikan pertolongan, karena mengerti kebutuhan orang lain yang dihadapinya. 6)
b. Tenaga kesehatan Muslim harus yakin bahwa rahmat Allah selalu dekat kepada orang yang berbuat santun. 7)
c. Tutur katanya lemah lembut kepada siapa saja terutama kepada pasien, rela dan cepat memaafkan kesalahan orang lain. Karena memberi maaf kepada orang lain adalah lebih utama dari pada memberi shodaqoh atau harta benda padanya.
d. Hanya orang penyantunlah yang disantuni pula oleh Allah yang Maha Penyantun. 8)
3. Ramah tamah berdasarkan ukhuwah (persaudaraan) dalam pergaulan, kapan dan dimana ia berada terutama terhadap pasien dan orang-orang yang dho’if (lemah/miskin) : 10)
a.
Ketahuilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang menderita sakit adalah merupakan sebagian dari pada pengobatan. 11)
b.
Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan orang sakit, bukanlah harta benda akan tetapi wajah yang berseri-seri dan budi pekerti yang baik. 12)

4. Tenaga kesehatan Muslim harus sabar dan tidak cepat marah :
a.
Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang luhur, yang sangat penting dipelihara. 13)
b.
Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang, tetapi tidak semua pasien menunjukkan kasih sayang atau menjengkelkan. Akan tetapi melayaninya dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi Allah. 14)
c.
Sebaik-baik senjata Tenaga kesehatan Muslim adalah sabar dan berdo’a. 15)

5. Tenaga kesehatan Muslim harus tenang dan tidak tergopoh-gopoh :
a.
Jiwa orang akan sangat membutuhkan ketenangan dan ketentraman, jauh dari pada suara-suara yang keras, gerakan-gerakan yang hiruk-pikuk dan gaduh. Karena tugas Tenaga kesehatan Muslim membutuhkan ketenangan dan perhatian yang sungguh-sungguh.16)
b. Orang yang melaksanakan pekerjaan dengan tenang dan berhati-hati, Allah akan memudahkan pekerjan itu baginya dan akan terhindar dari berbagai kesukaran dan kekeliruan. 17)

6.
Tenaga kesehatan Muslim harus cepat, cermat, teliti dan lincah : 18)
a.
Pekerjaan Tenaga kesehatan Muslim cukup ruwet dan sulit. Oleh karena itu Tenaga kesehatan Muslim hendaklah senantiasa teliti dan berhati-hati dalam menunaikan tugasnya.
b.
Apabila menghadapi sesuatu persoalan yang meragukan atau kurang jelas maka lebih baik ditanyakan lebih dahulu kepada orang yang lebih tahu (ahlinya). Sebab pekerjaan yang dilakukan dengan ragu-ragu lebih besar kemungkinannya akan menimbulkan bahaya. 19)

7. Tenaga kesehatan Muslim harus tunduk, patuh dan disiplin : 20)
a.
Tenaga kesehatan Muslim harus patuh pada petunjuk atasannya baik lisan maupun tulisan.
b.
Tenaga kesehatan Muslim harus disiplin dalam menunaikan tugasnya agar bisa terlaksana dengan tertib dan teratur.
c.
Mematuhi dan melaksanakan petunjuk atasan tanpa membantah sekalipun kurang menyenangkan, selama tidak menyalahi norma agama Islam, norma-norma kemanusiaan maupun etika profesi dari tenaga kesehatan berbagai bidang ilmu.

8. Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih dan menjaga kebersihan, rapih, baik jasmani maupun rohani :
a.
Rohani atau jiwa Tenaga kesehatan Muslim hendaknya selalu bersih dan suci dari sifat-sifat : hasad (dengki), sentimen, takabbur (sombong) dan lain-lain sifat yang tidak baik. Sebab hanya dari jiwa yang bersih dan sucilah akan memancarkan sifat-sifat yang terpuji, sikap yang baik dan ucapan yang menyenangkan. 21)
b.
Tubuh dan pakaian Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih, rapih, sederhana dan tidak berlebihan dalam bermake up atau memakai perhiasan. 22)

9.
Tenaga kesehatan Muslim harus kuat menyimpan rahasia :
a.
Penyakit itu adalah salah satu ‘aib (noda) bagi orang yang sakit. Ada beberapa macam penyakit yang merupakan ‘aib, hal ini sangat dirahasiakan oleh pasien. Agama Islam tidak membenarkan seseorang membuka ‘aib orang lain. Oleh sebab itu seorang Tenaga kesehatan Muslim tidak boleh membuka ‘aib pasien kepada orang lain. 24)
b.
Orang yang suka mebicarakan ‘aib orang lain, Allah SWT. mengancamnya dengan siksaan yang sangat pedih, baik di dunia maupun di akherat kelak. 25)

10. Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakannya :
a.
Berbahagialah orang yang dapat memelihara amanat dan menepati janjinya. 26)
b.
Tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada Tenaga kesehatan Muslim adalah amanat yang wajib dilaksanakan. 27)
c.
Jujur, dapat dipercaya, suka berterus terang, selalu menepati janji, adalah sifat yang terpuji dan harus dimiliki oleh Tenaga kesehatan Muslim. 28)
Kesepuluh akhlak Tenaga kesehatan Muslim yang tersebut diatas adalah akhlak yang wajib diamalkan disegala waktu dan tempat. Tidak terbatas hanya pada saat dia melaksanakan tugas, karena akhlak tersebut merupakan sebagian dari akhlak pribadi muslim.

0 komentar:

Posting Komentar