KHOTBAH IDUL ADHA 1431H
DI LAPANGAN MAPOLDA SULSEL
KM 16 MAKASSAR
TEMA: HAKIKAT PERJUANGAN DAN PENGORBANAN
الله اكبـر x3 ولله لحمد
Sidang
Idul Adha Rahimakumullah.
Pada hari ini
tanggal 10 Dzulhijjah (1431H) kita berkumpul kembali,
duduk bersimpuh di atas tanah,.. di dinaungi langit membentang luas. Baru saja di tempat ini kita bersama-sama menggemakan
pujian Keagungan,.. kepada Allah, sehingga bumi dan langit di sekitar kita
gemuruh syahdu dengan suara takbir, tahlil dan tahmid. Setelah itu, kita
serentak sujud, meratakan dahi di atas tanah yang dingin, sembari berdoa memuji
Allah Rabbul Izzah. Denyut jantung menyentuh qalbu yang fitrah, membuat kita
larut semakin tak berdaya, terasa berlinanglah air mata kegembiraan dan
kesedihan. Gembira karena hari ini adalah hari kemenangan,... sedih karena karena
kita merenungkan kembali perjuangan dan pengorbanan yang amat dahsyad, memancar
Nur Cahaya kasih sayang Allah yang Maha Dahsyat.
Sejak
tergelincirnya matahari tanggal 09 Dzulhijjah kemarin, seluruh Jamaah Calon
Haji dari berbagai negara di dunia, mereka melakukan ibadah Ukuf di Padang
Arafah Mekkah Almukarramah, dengan hanya bepakaian dua helai kain putih yang
tidak berjahit,.. hal itu merupakan symbol fitrah kejadian manusia, bahwa
manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berpakaian, tidak serta merta membawa
harta benda dan ilmu pengetahuan, dan pada akhirnya manusia pasti akan kembali
menghadap kepada Sang Maha Pencipta,.. Allah Rabbul ‘Alamin dengan pakaian yang
tidak berjahit pula.
“Faina Tadzhabuun?”,. Hendak kemana engkau akan pergi? Dari ungkapan yang cerdas itu,
tersirat pula sejumlah pertanyaan; kemana engkau habiskan masa mudamu? Kemana engkau belanjakan harta bendamu?
Untuk apa engkau gunakan umurmu selama ini?,.. Ketahilah; bahwa manusia di dunia bagaikan musafir yang
hanya beristirahat sejenak, apakah di bawah pohon rindang atau di kolong langit
di bawah teriknya panas atau curahan hujan,. namun yang pasti,.. perjalanan
berlanjut terus, detik demi detik berganti sampai akhirnya suka atau tidak suka
detik hidup di dunia ini berakhir. Jawabnya,..
إنا لله وإنا إليه راجعون
Sesungguhnya
kami milik Allah, dan sesungguhnya kepada Allah kami kembali.
Di hari Arafah kemarin,.. para Jamaah Calon Haji,..
mereka telah berserah diri di hadapan Allah secara total., tidak ada ucapan
kecuali istigfar,. memohon ampun dan berdzikir kepada Allah,. diringi dengan
kalimat Talbiyah :
لبيك اللهم لبيك ؛
لبيك لاشريك لك لبيك ؛
ان الحمدونعمة لك والملك ؛ لاشريك لك
Wahai Allah, aku datang
memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,
aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji,nikmat dan segenap
kekuasaan adlh milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
Kalimat
Talbiyah yang demikian itu melambangkan,.. bahwa setiap jamaah Calon Haji yang
berada di tanah haram Mekkah al-Mukarramah, mereka telah dilegitimasi dengan
gelar kehormatan Dzuyufullah-Dzuyufurahman; yang berarti, mereka adalah “Tamu
Allah”, tamu yang disayangi dan dimulyakan Allah,.. karena itu, majlis Idul Qurban hendaknya
mendoakan mereka :
اللهم اجعلنهم حجا
مبرورا وسعيا مشكورا وذنبا مغفورا
وعملاصالحا مقبولا وتجارة لن تبورا انك انت السميع العليم
Ya Allah, karuniakanlah
kepada mereka haji yang mabrul, dan sempurnakan sa’inya, dan ampunan dari dosa
mereka, dan terimalah segala amal shalehnya, serta limpahkan kepada mereka
sumber kehidupan (usaha) yang tak akan pernah merugi, sesungguhnya Allah Maha mendengar
lagi Maha mengetahui.
Alangkah
mulianya jika setiap muslim senantiasa berdoa,.. Ya Allah, panjangkanlah umurku
dan muliakan amalku, semoga kematian tidak datang kepadaku, sebelum aku
menunaikan ibadah haji ketanah haramMu, bahkan berilah aku kelonggaran untuk
berhaji berulang kali.
الله اكبـر x3 ولله لحمد
Hamba
Allah Rahimakumullah,… kenikmatan dan
kebahagiaan ibadah haji, tak mungkin dapat dilukiskan dengan lisan, atau
dijelaskan melalui akal, betapa pun keinginan mereka yang belum haji, namun
mereka yang telah haji, justru keinginannya jauh lebih hebat untuk mengulangi
kembali. Sejarah telah membuktikan,. tak seorang pun menyesal lantaran pergi
haji,.. bahkan dapat dipastikan, akhlak dan derajat kehidupan mereka jauh akan
lebih baik dari sebelumnya. Demikian
itulah hikmah dari sebuah doa: “Wa
Tijaarotan Lan Tabuuraa”. Berilah kami Ya Allah, sumber kehidupan yang tak
pernah merugi. Rasulullah mengingatkan; berhati-hatilah wahai orang-orang yang
“Manistatho” atau (mampu berhaji), jika berbagai alasan, mereka enggan tidak
mau berhaji, maka yang demikian itu, apabila mati, maka kematiannya, seperti
kematian Yahudi atau kematian Nasrani. Nauudzu
Billah min Dzalik.
Manusia adalah makhluk yang dhaif, makhluk
yang tidak berdaya, kecuali orang-orang yang mendapat hidayah dan pertolongan
Allah, dan untuk mendapat hidayah dan pertolongan Allah itu, maka manusia dalam
menempuh hidup wajib berjuang dan berkorban sesuai petunjuk Ilahi dan Sunnah
Rasul.
Berbahagialah
kaum muslimin dan muslimat hamba Allah yang mengikuti sunnah Nabiyullah Ibrahim
AS, Ummat Islam yang bermukim diluar kota suci Mekkah, sejak tanggal 09
Dzuhijjah kemarin, telah menyambut Idul Qurban ini dengan berpuasa yaumul
Arafat atau (puasa hari Arafah), bahkan sejak terbitnya fajar dinihari tanggal
10 Dzulhijjah kita masih menahan atau(berpuasa) hingga usai shalat Idul Adha
nanti.
Penyembelihan
hewan qurban bakda shalat Ied tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik
(tanggal 11,12, dan 13), merupakan kewajiban bagi mereka yang manistatho, atau
orang-orang mampu, Rasulullah bersabda :
من وجـد سعة فلم يضخ
فلايقر بنا مصلانا
Barang
siapa yang mampu menyembelih qurban, lalu mereka enggan tidak menyembelih
qurban, maka janganlah mereka mendekati tempat
shalat kami,…(demikian sabda Rasulullah SAW).
Demikian
pula Firman Allah :
إنا أعطيناك الكوثره
فصل لربك وانحره
Sesungguhnya
Kami telah banyak memberi nikmat
kepadamu, maka dirikanlah shalat dan berkorbanlah,..
الله اكبـر x3 ولله لحمد
Idul
Qurban adalah hari raya Islam yang lebih
menekankan betapa pentingnya arti perjuangan dan pengorbanan demi memperoleh
keridhaan Tuhan. Bukan perjuangan dan pengorbanan yang sarat dengan kehidupan foya-foya untuk
menghancurkan keridhaan Tuhan. Perjuangan dan pengorbanan yang diajarkan Islam
adalah pengorbanan yang tidak pernah
sia-sia sepanjang zaman.
Penyembelihan
hewan qurban adalah wujud ketaatan dan kecin-taan terhadap ketauladanan Nabi
Ibrahim AS. Dalam sejarah ummat manusia, Nabi Ibrahim AS. adalah super tauladan
dalam berqurban, Pengorbanan Nabi Ibrahim tidak sekedar untuk kepentingan dan
kebahagiaan hidup masyarakat pada zamannya saja, tetapi juga untuk setiap
generasi sampai akhir zaman. Tanah suci Mekkah Almukarramah yang dilimpahi
kemuliaan dan kemakmuran di sepanjang zaman, tidak terlepas dari keikhlasan
Nabiyulah Ibrahim dalam berkurban.
Allah
memberi gelar Nabi Ibrahim AS, dengan “Abul Anbiyaa” atau (Bapak para Nabi),
dengan tugas mulya untuk membangun aqidah dan tauhid manusia, memerangi kemusyrikan dan kedzaliman di muka
bumi. Pada zamannya Nabi Ibrahim dengan
tegas dan tegar menentang para Penguasa dan Pemimpin yang dzalim. Beliau
memerangi kemusyrikan dengan bermula menghancurkan 360 patung-patung sesembahan
kafir Quraisy yang dipajang di seke-liling Ka’bah pada waktu itu.
Selanjutnya Ka’bah dibangun dan diseterilkan dari
perlakuan jahiliyah dan kemusyrikan. Tonggak sejarah menjadikan “Maqam Ibrahim”
atau (bekas kaki tempat berdirinya Nabi Ibrahim), merupakan area yang makbul
untuk shalat dan berdoa bagi orang-orang yang usai tawaf.
Suatu ketika Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api
unggun oleh penguasa dzalim,. raja Namrud la’natullah,.. lantaran menen-tang
kebijakan raja. Namun dengan pertolongan Allah SWT., yang benar pasti benar,..
api unggun yang membara menjadi tidak berdaya,.. justru perasaan dingin
menyelimuti Nabi Ibrahim AS. Dalam sejarah penyembelihan hewan qurban,
Nabiyulah Ibrahim AS mencatat record tauladan terbesar, semasa beliau belum
dikaruniai anak,.. Nabi Ibrahim AS. telah melakukan penyembelihan hewan qurban,
dengan menyembelih 300 ekor onta dan 1000 ekor kambing. Walhasil, semangat dan
keikhlasan berqurban Nabi Ibrahim semakin menakjubkan, ketika datang perintah
Allah untuk menyembelih anak kesangannya Ismail bin Ibrahim, di kala Ismail
masih usia remaja belasan tahun, putra buah hati dan kebanggaan. Betapa tidak,
di usia ke 80 tahunan, Nabi Ibrahim barulah doanya dikabulkan Allah, istri
tersayang Sitti Hajar akhirnya melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail
bin Ibrahim.
Sidang Iedul Qurban Raimakumullah.
Betafa
keprihatinan dan kesedihan kita, jika
kita kembali mengung-kap prosesi penyembelihan Ismail, detik-detik akhir ketika
Ismail sudah dipembaringan penyembelihan, di tempat yang asing,.. Ismail masih
sempat berkata: Wahai ayah; sebelum ayah melakukan penyembelihan terhadapku,
aku pinta tiga hal; yaitu: Terlebih dahulu ikatlah kaki dan tangan nanda agar
tidak meronta; Pejamkanlah mata ayah dikala menyembelihku, agar ayah terbe-bas
dari perasaan hiba; dan bawahlah pulang baju nanda yang terpercik darah, agar
baju itu, sewaktu-waktu menjadi penawar rindu bagi ibundaku yang mulia Sitti
Hajar.
Wahasil,
setelah mata pedang dekat dan semakin dekat di leher Ismail,.. sembari diiringi
dengan Asma Allah dan alunan takbir yang sedemikian haru;…. “Bismillahi Wallahu
Akbar”;….. Seketika itu, ternyata Allah meng-hendaki lain,.. adegan
penyembalihan Ismail yang sangat menegangkan itu, semata-mata hanyalah ujian
belaka kepada Nabi Ibrahim dan Sitti Hajar (Ibu Ismail), demikian pula terhadap
diri Ismail sendiri sebagai calon Nabi dan Rasul,.
Pada
akhirnya perintah penyembelihan anak manusia, Allah mencukupkan hanya untuk
ditebus dengan penyembelihan seekor kibas, atau kambing,.. Allahu Akbar,..
Alangkah mulyanya orang-orang yang melakukan penyem-belihan hewan qurban demi
mengharapkan keridhaan Allah Yang Maha Pengasih Penyayang,.. Ketahuilah; bulu,
darah dan daging penyembelihan qurban akan menghapus segala kesalahan dan dosa,
walaupun sebanyak bui di lautan,.. demikian itulah arti pengorbanan,..
pengorbanan yang nilainya setara dengan perngorbanan jiwa manusia,.. Allahu
Akbar Walillaahil Hamd.
Maka
di antara hikmah penyembelihan hewan qurban itu adalah;.. bahwa penyembelihan
dan pengurbanan jiwa manusia tidaklah dibenarkan menurut hukum Tuhan,.. kecuali
terhadap orang-orang kafir yang meme-rangi kebenaran agama Allah.
الله اكبـر x3 ولله لحمد
Suatu perjuangan umat manusia, juga
diimplikasikan atau (disimbolkan) dalam Ibadah tawaf, tujuh kali mengelilingi
baitullah (Ka’bah), adalah amalan yang sangat mulia, tawaf di Baitullah
(Ka’bah) adalah amalan ibadah para Malaikat Allah sepanjang zaman, Malaikat
yang diciptakan dari Nur cahaya, mereka pun bertawaf dan bertasih memuji Allah
yang tak putus-putusnya sampai hari kiamat kelak, Baitullah tak pernah sunyi
siang dan malam barang sedetik pun dari hamba-hamba Allah dan para Malaikat-Nya
secara berjamaah melakukan tawaf.
Irama pelaksanaan tawaf dengan berputar
secara terus-menerus dan saling berdesakan, namun semua orang berlapang dada
dan bersabar, tak merasa dihinakan dan didzolimi,.. bahkan sebaliknya akan
saling rasa sayang-menyayangi satu dengan yang lain tanpa mengenal siapa dan
dari mana dia.
Hal yang demikian itu melambangkan, bahwa
kehidupan ini memang syarat dengan perjuangan dan pengorbanan, Islam tidak
menghendaki orang-orang yang pesimis dan malas bekerja, Islam sangat membenci
orang-orang yang sombong dan berbuat dzolim di muka bumi. Setiap muslim
dituntut agar senantiasa dinamis, rajin bekerja dan mendekatkan diri kepada
Allah, saling menyayangi, bekerja sama dan tolong-menolong dalam kebajikan dan
takwa.
Sidang Idul Qurban
Rahimakumullah.
Sayang
sekali makna tawaf yang begitu indah, kiranya belum dapat menjadi pembelajaran
bagi semua orang. Fakta membuktikan, bahwa tidak sedikit para penguasa dan para
pemimpin yang justru meniru prilaku
kehidupan Qarun, al-Quran menggambarkan bahwa Qarun adalah hartawan ternama,
kunci-kunci gudangnya tidak mampu dipikul oleh sejumlah orang yang berbadan
kuat. Namun justru kekayaan Qarun membuatnya semakin takbur, arogansi dan
sombong. Banyak anggota masyarakat yang menderita karena sikap Qarun dalam
mencari harta. Dan oleh karena itu, Qarunpun diganjar oleh Allah dengan badai
tsunami yang super dahsyat,.. akhirnya Qarun tenggelam di perut bumi beserta
dengan seluruh hartanya. Peristiwa itu
akhirnya menjadi slogan, setiap penemuan harta benda di dasar bumi atau di
laut, disebut sebagai harta Qarun. Firman Allah:
فخسفنابه وبداره الارض
فماكان له من فئة ينصرونه من دون الله وماكان من منتصر ين
Maka
Qarun beserta istanahnya kami tenggelamkan ke dalam perut bumi, tidak satu
golonganpun baginya mampu menolongnya dari adzab Allah itu. Dan Qarun tidaklah termasuk orang-orang yang mampu
melakukan pembelaan diri...(Al-Qashash, 81)
Di
antara sikap kehidupan Qarun yang paling menonjol adalah apa yang disebut
dengan gaya hidup “snobisme”,… snobisme adalah gaya hidup yang selalu ingin
dibilang “hebat”. Kendatipun kehe-batannya mengakibatkan kesengsaraan bagi
orang lain. Di zaman seperti sekarang ini, gaya hidup snobisme bukan hanya
dianut oleh mereka yang pejabat dan hartawan saja, bahkan mereka yang
ekonominya paspasan pun tak mau kalah, mereka itulah yang menganut slogan,
selera tinggi ekonomi lemah, biar miskin asal sombong.
Bahkan yang paling
menyedihkan munculnya adegan gaya hidup snobisme, bukan karena adanya Sumanto
dan Sumanti tega memakan daging manusia, namun yang paling kejih, karena orang
yang mengkleim diri terhormat, waras dan sehat, ternyata ia memakan daging dan
tulang-belulangnya sendiri sekujur badan,. dengan sengaja mempertontonkan aib
vitalnya sendiri tanpa ada perasaan malu sedikit pun, bahkan dengan rasa bangga
dan sombongnya ia bergaya dan mengkleim diri sebagai orang yang justru
bermartabat, kebanggaan itu semakin bertambah, karena ternyata ia masih
dibanggakan oleh penasehat hukum alias penegak hukum pembela yang benar. Naudzu
Billahi Min Dzaalik. Itulah gambaran dan terminologi kebenaran dari orang-orang
yang bergelar “Asfala Saafiliin”, yaitu orang-orang yang derajatnya lebih rendah
dari binatang. Mereka memang banyak berkorban, sehingga segalanya dikorbankan
demi untuk menghacurkan keridhaan Tuhan. Bukankah yang demikian itu, hakikatnya
telah mengorbankan martabat bangsa Indonesia? Bangsa yang nota bene telah
mengkleim, sebagai bangsa yang senantiasa menjungjung tinggi moral dan agama.
Namun kenyataannya,
sayang seribu sayang, Qarun di zaman klasik memang sudah mati terbenam di perut
bumi, tapi ternyata masih banyak Qarun-qarun yang lain di abad sekarang, mereka
hidup sebagai penguasa bahkan penegak hukum, maka pantaslah jika disana-sini
masih banyak pula orang-orang miskin terlantar dan teraniaya di tanah air
tercinta ini.
الله اكبـر x3 ولله لحمد
Sepatutnya
kamun muslim bergembira merayakan Idul Qurban di hari ini, bergembira disertai
semangat perjuangan dan berkorban,.. bergembira yang dibalut dengan
keprihatinan yang mendalam,.. karena diberbagai belahan daerah di tanah air tak
henti-hentinya terjadi musibah tanah longsor dan banjir bandang,.. belum lagi
musibah lumpur panas Lapindo, di
Sidoarjo Jawa Timur yang masih misteri, entah kapan akan berakhir. Dua
tahun yang lalu masih kita rasakan, bagaimana musibah badai tsunami telah
membumikan sebahagian daerah Aceh dan Sumatera, akibat itu, ratusan ribu jiwa
manusia tewas tidak tertolong, demikian pula harta benda mereka musnah dan
hancur berantakan.
Di
saat-saat kita bergembira merayakan hari raya qurban ini, mereka hanya bisa
mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid di tempat-tempat darurat yang
memprihatinkan, tak ada tempat berteduh yang layak, makan dan minum pun sulit,
entah dari mana mereka harus mendapatkan. Idul Qurban hanya bisa disambut
dengan tangis dan cucuran air mata yang tak kunjung kering, bagaikan tangisan
Siiti Hajar ibunda Ismail ketika berlari-lari, dari bukit Safa’ dan bukit
Marwa’ tujuh kali pergi pulang, mengejar kilauan fatamorgana, yang disangka
genangan air.
Demikian
itu, sehingga ibadah Sai dari bukit Safa’ ke bukit Marwa’, menggambarkan suatu
perjuangan dan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya, Sitti Hajar dengan
tangis dan berlari, berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan air demi untuk
bertahan hidup bersama anaknya Ismail di tengah padang tandus.
Maha
suci Allah, nikmat dan keberkahan tersemburnya Sumur Zazam di tanah tandus
bebatuan pada waktu itu, tidak terlepas dari ketulusan doa seorang ibu yang
bernama Sitti Hajar.
Ayyuhal
Muslimun, sebagai seorang
muslim, musibah demi musibah, hendaknya kita
jadikan pelajaran berharga, untuk semakin menyadarkan diri kita, bahwa
sesungguhnya manusia sarat dengan kelemahan dan kekurangan, ilmu, harta dan
kekuasaan sama sekali tidak ada artinya, bila dibanding dengan Kemahakuasaan
Allah. Hati-hatilah dengan murkanya Allah, sesungguhnya sejarah masa lampau
merupakan peringatan yang nyata bagi orang-orang yang beriman al. dalam firman
Allah :
وتقوافتنة لا تصيبن
الذين ظلموامنكم خاصة
Dan
takutlah kamu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
dzalim saja di antara kamu…. (al-Anfal 25).
Firman
Allah :
فاء
هلكنهم بذنوبهم واغرنا ال فرعون وكل كانواظلمين
Kami
membinasakan mereka (ummat-ummat terdahulu) disebabkan karena dosa-dosa mereka
dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya, dan kesemuanya adalah
orang-orang yang dzolim… (al-Anfal 54)
الله اكبـر x3 ولله لحمد
Pada
hari ini dan tiga hari tasyrik, seluruh Jamaah Calon Haji sedang mabit di Mina,
untuk suatu kegiatan suci yaitu; melontar Tiga Jumrah dengan batu-batu
kerikil,.. sebagai symbol perjuangan dan pengorbanan memerangi kebatilan dan
kedzoliman dipermu-kaan bumi ini, Kinerja syetan memperdaya manusia tidak akan
pernah berhenti, selama manusia masih tunduk kepada nafsu yang dikendalikan
oleh syetan. Pejuangan dan
pengorbanan sepanjang hayat, adalah perjuangan dan pengorbanan melawan nafsu
syetaniyah. Memang perjuangan tidak akan pernah berhenti, ibarat tawaf
sepanjang zaman di Baitullah tujuh kali putaran, Sai dari Syafa’ Wal Marwa’
tujuh kali pergi pulang; melontar tiga jumrah dengan tujuh lontran, dan tujuh
batu-batu kerikil, semua itu pasti berlangsung hanya dalam koridor waktu tujuh
hari, sebagaimana Allah menciptakan bumi dan tujuh lapis langit dalam waktu
tujuh hari; demikian pula Allah menciptakan syurga dan neraka dalam tujuh
tingkatan, tujuh hari bergulir Ahad sampai
dengan Sabtu, dan oleh sebab itu hakikat umur manusia tidak lebih dari tujuh
hari. Subhaanallah, Wallaahu Akbar
Walillaahil Hamd; Momentum Idul Qurban ini, menyegarkan ingatan kita, semoga
dalam tujuh siang dan tujuh malam selama hayat kita, hendaknya setiap detik
dapat kita diisi dengan nilai-nilai perjuangan dan pengor-banan,.. sekecil
apapun hendaklah kita berjuang dan berkorban guna menggapai ridhonya Allah.
Baru saja beberapa menit lalu, kita meng-agungkan Asma Allah dengan tujuh kali
takbir pada rakaat pertama shalat Ied, demikian khotbah ini pula akan diakhiri
dengan tujuh kali takbir.
Bilangan tujuh memang sungguh indah dan membahagiakan,
manusia lahir di hari yang ke tujuh,.. pun di “Akikah” dengan penyembelihan
Kambing, dicukur dan diberi nama yang baik sesuai dengan Sunnah Rasul. Lukmanul
Hakim berkata; Wahai anakku, berjuanglah dan berkorban dengan mentauhidkan
Allah dan memperbanyak sujud kepadaNya, keta-huilah; sejak engkau tiba di
pentas bumi, sejak itu pula engkau telah membelakanginya dan telah menghadap ke
akhirat, camkamlah; bahwa negeri yang engkau hadapi lebih dekat dari pada dunia
yang engkau belakangi.
Siang Ied Rahimakullah,
الله اكبـر x3 ولله لحمد
Semoga
dengan semangat Idul Qurban hari ini, hidup kita ke depan semakin bernilai,
mari kita berjuang dan berkorban membangun bangsa ini dari penyimpangan aqidah,
penyimpangan moral dan akhlak yang semakin kian parah. Mari kita membina
keluarga dan rumah tangga Sakinah, Mawaddah Warahmah, dengan mentau-ladani
perjuangan dan pengor-banan Nabiyullah Ibrahim AS.
Semoga
penyembelihan hewan qurban yang kita lakukan, membuat kita semakin dekat kepada
Allah, dan semoga segenap bangsa Indonesia, mendapatkan limpahan Rahmat dan
RidhoNya, dan semoga bangsa ini terhindar serta selamat dari musibah dan
bencana seperti sekarang ini. Allahu Akbar Walillaahil Hamd.
0 komentar:
Posting Komentar