Pages

Senin, 22 Juli 2013

Khotbah Idul Adha 1431H






KHOTBAH IDUL ADHA 1431H

DI LAPANGAN MAPOLDA SULSEL
KM 16 MAKASSAR

TEMA: HAKIKAT PERJUANGAN DAN PENGORBANAN

الله اكبـر x3   ولله لحمد

Sidang Idul Adha Rahimakumullah.
Pada hari ini tanggal 10 Dzulhijjah (1431H) kita berkumpul kembali, duduk bersimpuh di atas tanah,.. di dinaungi langit membentang luas. Baru saja di tempat ini kita bersama-sama menggemakan pujian Keagungan,.. kepada Allah, sehingga bumi dan langit di sekitar kita gemuruh syahdu dengan suara takbir, tahlil dan tahmid. Setelah itu, kita serentak sujud, meratakan dahi di atas tanah yang dingin, sembari berdoa memuji Allah Rabbul Izzah. Denyut jantung menyentuh qalbu yang fitrah, membuat kita larut semakin tak berdaya, terasa berlinanglah air mata kegembiraan dan kesedihan. Gembira karena hari ini adalah hari kemenangan,... sedih karena karena kita merenungkan kembali perjuangan dan pengorbanan yang amat dahsyad, memancar Nur Cahaya kasih sayang Allah yang Maha Dahsyat.

Sejak tergelincirnya matahari tanggal 09 Dzulhijjah kemarin, seluruh Jamaah Calon Haji dari berbagai negara di dunia, mereka melakukan ibadah Ukuf di Padang Arafah Mekkah Almukarramah, dengan hanya bepakaian dua helai kain putih yang tidak berjahit,.. hal itu merupakan symbol fitrah kejadian manusia, bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berpakaian, tidak serta merta membawa harta benda dan ilmu pengetahuan, dan pada akhirnya manusia pasti akan kembali menghadap kepada Sang Maha Pencipta,.. Allah Rabbul ‘Alamin dengan pakaian yang tidak berjahit pula.
“Faina Tadzhabuun?”,.  Hendak kemana engkau akan pergi? Dari ungkapan yang cerdas itu, tersirat pula sejumlah pertanyaan; kemana engkau habiskan masa mudamu? Kemana engkau belanjakan harta bendamu? Untuk apa engkau gunakan umurmu selama ini?,.. Ketahilah; bahwa manusia di dunia bagaikan musafir yang hanya beristirahat sejenak, apakah di bawah pohon rindang atau di kolong langit di bawah teriknya panas atau curahan hujan,. namun yang pasti,.. perjalanan berlanjut terus, detik demi detik berganti sampai akhirnya suka atau tidak suka detik hidup di dunia ini berakhir. Jawabnya,..       
إنا لله وإنا إليه راجعون
Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kepada Allah kami kembali.

Di hari Arafah kemarin,.. para Jamaah Calon Haji,.. mereka telah berserah diri di hadapan Allah secara total., tidak ada ucapan kecuali istigfar,. memohon ampun dan berdzikir kepada Allah,. diringi dengan kalimat Talbiyah :
لبيك اللهم لبيك ؛ لبيك لاشريك لك لبيك ؛
ان الحمدونعمة لك والملك ؛  لاشريك لك
Wahai Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji,nikmat dan segenap kekuasaan adlh milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.

Kalimat Talbiyah yang demikian itu melambangkan,.. bahwa setiap jamaah Calon Haji yang berada di tanah haram Mekkah al-Mukarramah, mereka telah dilegitimasi dengan gelar kehormatan Dzuyufullah-Dzuyufurahman; yang berarti, mereka adalah “Tamu Allah”, tamu yang disayangi dan dimulyakan Allah,..  karena itu, majlis Idul Qurban hendaknya mendoakan mereka :
اللهم اجعلنهم حجا مبرورا   وسعيا مشكورا   وذنبا مغفورا
وعملاصالحا مقبولا   وتجارة لن تبورا  انك انت السميع العليم
Ya Allah, karuniakanlah kepada mereka haji yang mabrul, dan sempurnakan sa’inya, dan ampunan dari dosa mereka, dan terimalah segala amal shalehnya, serta limpahkan kepada mereka sumber kehidupan (usaha) yang tak akan pernah merugi, sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Alangkah mulianya jika setiap muslim senantiasa berdoa,.. Ya Allah, panjangkanlah umurku dan muliakan amalku, semoga kematian tidak datang kepadaku, sebelum aku menunaikan ibadah haji ketanah haramMu, bahkan berilah aku kelonggaran untuk berhaji berulang kali.

الله اكبـر x3   ولله لحمد

Hamba Allah Rahimakumullah,… kenikmatan dan kebahagiaan ibadah haji, tak mungkin dapat dilukiskan dengan lisan, atau dijelaskan melalui akal, betapa pun keinginan mereka yang belum haji, namun mereka yang telah haji, justru keinginannya jauh lebih hebat untuk mengulangi kembali. Sejarah telah membuktikan,. tak seorang pun menyesal lantaran pergi haji,.. bahkan dapat dipastikan, akhlak dan derajat kehidupan mereka jauh akan lebih baik dari sebelumnya.  Demikian itulah hikmah dari sebuah doa: “Wa Tijaarotan Lan Tabuuraa”. Berilah kami Ya Allah, sumber kehidupan yang tak pernah merugi. Rasulullah mengingatkan; berhati-hatilah wahai orang-orang yang “Manistatho” atau (mampu berhaji), jika berbagai alasan, mereka enggan tidak mau berhaji, maka yang demikian itu, apabila mati, maka kematiannya, seperti kematian Yahudi atau kematian Nasrani. Nauudzu Billah min Dzalik.

Sidang Idul Qurban Rahimakullah.
Manusia adalah makhluk yang dhaif, makhluk yang tidak berdaya, kecuali orang-orang yang mendapat hidayah dan pertolongan Allah, dan untuk mendapat hidayah dan pertolongan Allah itu, maka manusia dalam menempuh hidup wajib berjuang dan berkorban sesuai petunjuk Ilahi dan Sunnah Rasul.
Berbahagialah kaum muslimin dan muslimat hamba Allah yang mengikuti sunnah Nabiyullah Ibrahim AS, Ummat Islam yang bermukim diluar kota suci Mekkah, sejak tanggal 09 Dzuhijjah kemarin, telah menyambut Idul Qurban ini dengan berpuasa yaumul Arafat atau (puasa hari Arafah), bahkan sejak terbitnya fajar dinihari tanggal 10 Dzulhijjah kita masih menahan atau(berpuasa) hingga usai shalat Idul Adha nanti.
Penyembelihan hewan qurban bakda shalat Ied tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik (tanggal 11,12, dan 13), merupakan kewajiban bagi mereka yang manistatho, atau orang-orang mampu, Rasulullah bersabda :
من وجـد سعة فلم يضخ فلايقر بنا مصلانا
Barang siapa yang mampu menyembelih qurban, lalu mereka enggan tidak menyembelih qurban, maka janganlah mereka mendekati tempat shalat kami,…(demikian sabda Rasulullah SAW).
Demikian pula Firman Allah :
إنا أعطيناك الكوثره فصل لربك وانحره
Sesungguhnya Kami  telah banyak memberi nikmat kepadamu, maka dirikanlah shalat dan berkorbanlah,..

الله اكبـر x3   ولله لحمد

Idul Qurban adalah  hari raya Islam yang lebih menekankan betapa pentingnya arti perjuangan dan pengorbanan demi memperoleh keridhaan Tuhan. Bukan perjuangan dan pengorbanan  yang sarat dengan kehidupan foya-foya untuk menghancurkan keridhaan Tuhan. Perjuangan dan pengorbanan yang diajarkan Islam adalah pengorbanan  yang tidak pernah sia-sia sepanjang zaman.
Penyembelihan hewan qurban adalah wujud ketaatan dan kecin-taan terhadap ketauladanan Nabi Ibrahim AS. Dalam sejarah ummat manusia, Nabi Ibrahim AS. adalah super tauladan dalam berqurban, Pengorbanan Nabi Ibrahim tidak sekedar untuk kepentingan dan kebahagiaan hidup masyarakat pada zamannya saja, tetapi juga untuk setiap generasi sampai akhir zaman. Tanah suci Mekkah Almukarramah yang dilimpahi kemuliaan dan kemakmuran di sepanjang zaman, tidak terlepas dari keikhlasan Nabiyulah Ibrahim dalam berkurban.
Allah memberi gelar Nabi Ibrahim AS, dengan “Abul Anbiyaa” atau (Bapak para Nabi), dengan tugas mulya untuk membangun aqidah dan tauhid manusia,  memerangi kemusyrikan dan kedzaliman di muka bumi. Pada zamannya Nabi Ibrahim dengan tegas dan tegar menentang para Penguasa dan Pemimpin yang dzalim. Beliau memerangi kemusyrikan dengan bermula menghancurkan 360 patung-patung sesembahan kafir Quraisy yang dipajang di seke-liling Ka’bah pada waktu itu.
Selanjutnya Ka’bah dibangun dan diseterilkan dari perlakuan jahiliyah dan kemusyrikan. Tonggak sejarah menjadikan “Maqam Ibrahim” atau (bekas kaki tempat berdirinya Nabi Ibrahim), merupakan area yang makbul untuk shalat dan berdoa bagi orang-orang yang usai tawaf.
Suatu ketika Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api unggun oleh penguasa dzalim,. raja Namrud la’natullah,.. lantaran menen-tang kebijakan raja. Namun dengan pertolongan Allah SWT., yang benar pasti benar,.. api unggun yang membara menjadi tidak berdaya,.. justru perasaan dingin menyelimuti Nabi Ibrahim AS. Dalam sejarah penyembelihan hewan qurban, Nabiyulah Ibrahim AS mencatat record tauladan terbesar, semasa beliau belum dikaruniai anak,.. Nabi Ibrahim AS. telah melakukan penyembelihan hewan qurban, dengan menyembelih 300 ekor onta dan 1000 ekor kambing. Walhasil, semangat dan keikhlasan berqurban Nabi Ibrahim semakin menakjubkan, ketika datang perintah Allah untuk menyembelih anak kesangannya Ismail bin Ibrahim, di kala Ismail masih usia remaja belasan tahun, putra buah hati dan kebanggaan. Betapa tidak, di usia ke 80 tahunan, Nabi Ibrahim barulah doanya dikabulkan Allah, istri tersayang Sitti Hajar akhirnya melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail bin Ibrahim. 

Sidang Iedul Qurban Raimakumullah.
Betafa keprihatinan dan kesedihan kita,  jika kita kembali mengung-kap prosesi penyembelihan Ismail, detik-detik akhir ketika Ismail sudah dipembaringan penyembelihan, di tempat yang asing,.. Ismail masih sempat berkata: Wahai ayah; sebelum ayah melakukan penyembelihan terhadapku, aku pinta tiga hal; yaitu: Terlebih dahulu ikatlah kaki dan tangan nanda agar tidak meronta; Pejamkanlah mata ayah dikala menyembelihku, agar ayah terbe-bas dari perasaan hiba; dan bawahlah pulang baju nanda yang terpercik darah, agar baju itu, sewaktu-waktu menjadi penawar rindu bagi ibundaku yang mulia Sitti Hajar.
Wahasil, setelah mata pedang dekat dan semakin dekat di leher Ismail,.. sembari diiringi dengan Asma Allah dan alunan takbir yang sedemikian haru;…. “Bismillahi Wallahu Akbar”;….. Seketika itu, ternyata Allah meng-hendaki lain,.. adegan penyembalihan Ismail yang sangat menegangkan itu, semata-mata hanyalah ujian belaka kepada Nabi Ibrahim dan Sitti Hajar (Ibu Ismail), demikian pula terhadap diri Ismail sendiri sebagai calon Nabi dan Rasul,.
Pada akhirnya perintah penyembelihan anak manusia, Allah mencukupkan hanya untuk ditebus dengan penyembelihan seekor kibas, atau kambing,.. Allahu Akbar,.. Alangkah mulyanya orang-orang yang melakukan penyem-belihan hewan qurban demi mengharapkan keridhaan Allah Yang Maha Pengasih Penyayang,.. Ketahuilah; bulu, darah dan daging penyembelihan qurban akan menghapus segala kesalahan dan dosa, walaupun sebanyak bui di lautan,.. demikian itulah arti pengorbanan,.. pengorbanan yang nilainya setara dengan perngorbanan jiwa manusia,.. Allahu Akbar Walillaahil Hamd.
Maka di antara hikmah penyembelihan hewan qurban itu adalah;.. bahwa penyembelihan dan pengurbanan jiwa manusia tidaklah dibenarkan menurut hukum Tuhan,.. kecuali terhadap orang-orang kafir yang meme-rangi kebenaran agama Allah.

الله اكبـر x3   ولله لحمد

Suatu perjuangan umat manusia, juga diimplikasikan atau (disimbolkan) dalam Ibadah tawaf, tujuh kali mengelilingi baitullah (Ka’bah), adalah amalan yang sangat mulia, tawaf di Baitullah (Ka’bah) adalah amalan ibadah para Malaikat Allah sepanjang zaman, Malaikat yang diciptakan dari Nur cahaya, mereka pun bertawaf dan bertasih memuji Allah yang tak putus-putusnya sampai hari kiamat kelak, Baitullah tak pernah sunyi siang dan malam barang sedetik pun dari hamba-hamba Allah dan para Malaikat-Nya secara berjamaah melakukan tawaf.
Irama pelaksanaan tawaf dengan berputar secara terus-menerus dan saling berdesakan, namun semua orang berlapang dada dan bersabar, tak merasa dihinakan dan didzolimi,.. bahkan sebaliknya akan saling rasa sayang-menyayangi satu dengan yang lain tanpa mengenal siapa dan dari mana dia.
Hal yang demikian itu melambangkan, bahwa kehidupan ini memang syarat dengan perjuangan dan pengorbanan, Islam tidak menghendaki orang-orang yang pesimis dan malas bekerja, Islam sangat membenci orang-orang yang sombong dan berbuat dzolim di muka bumi. Setiap muslim dituntut agar senantiasa dinamis, rajin bekerja dan mendekatkan diri kepada Allah, saling menyayangi, bekerja sama dan tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa.

Sidang Idul Qurban  Rahimakumullah.
Sayang sekali makna tawaf yang begitu indah, kiranya belum dapat menjadi pembelajaran bagi semua orang. Fakta membuktikan, bahwa tidak sedikit para penguasa dan para pemimpin  yang justru meniru prilaku kehidupan Qarun, al-Quran menggambarkan bahwa Qarun adalah hartawan ternama, kunci-kunci gudangnya tidak mampu dipikul oleh sejumlah orang yang berbadan kuat. Namun justru kekayaan Qarun membuatnya semakin takbur, arogansi dan sombong. Banyak anggota masyarakat yang menderita karena sikap Qarun dalam mencari harta. Dan oleh karena itu, Qarunpun diganjar oleh Allah dengan badai tsunami yang super dahsyat,.. akhirnya Qarun tenggelam di perut bumi beserta dengan seluruh hartanya.  Peristiwa itu akhirnya menjadi slogan, setiap penemuan harta benda di dasar bumi atau di laut, disebut sebagai harta Qarun.  Firman Allah:
فخسفنابه وبداره الارض فماكان له من فئة ينصرونه من دون الله وماكان من منتصر ين

Maka Qarun beserta istanahnya kami tenggelamkan ke dalam perut bumi, tidak satu golonganpun baginya mampu menolongnya dari adzab Allah itu. Dan Qarun tidaklah termasuk orang-orang yang mampu melakukan pembelaan diri...(Al-Qashash, 81)

Di antara sikap kehidupan Qarun yang paling menonjol adalah apa yang disebut dengan gaya hidup “snobisme”,… snobisme adalah gaya hidup yang selalu ingin dibilang “hebat”. Kendatipun kehe-batannya mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain. Di zaman seperti sekarang ini, gaya hidup snobisme bukan hanya dianut oleh mereka yang pejabat dan hartawan saja, bahkan mereka yang ekonominya paspasan pun tak mau kalah, mereka itulah yang menganut slogan, selera tinggi ekonomi lemah, biar miskin asal sombong. 
Bahkan yang paling menyedihkan munculnya adegan gaya hidup snobisme, bukan karena adanya Sumanto dan Sumanti tega memakan daging manusia, namun yang paling kejih, karena orang yang mengkleim diri terhormat, waras dan sehat, ternyata ia memakan daging dan tulang-belulangnya sendiri sekujur badan,. dengan sengaja mempertontonkan aib vitalnya sendiri tanpa ada perasaan malu sedikit pun, bahkan dengan rasa bangga dan sombongnya ia bergaya dan mengkleim diri sebagai orang yang justru bermartabat, kebanggaan itu semakin bertambah, karena ternyata ia masih dibanggakan oleh penasehat hukum alias penegak hukum pembela yang benar. Naudzu Billahi Min Dzaalik. Itulah gambaran dan terminologi kebenaran dari orang-orang yang bergelar “Asfala Saafiliin”, yaitu orang-orang yang derajatnya lebih rendah dari binatang. Mereka memang banyak berkorban, sehingga segalanya dikorbankan demi untuk menghacurkan keridhaan Tuhan. Bukankah yang demikian itu, hakikatnya telah mengorbankan martabat bangsa Indonesia? Bangsa yang nota bene telah mengkleim, sebagai bangsa yang senantiasa menjungjung tinggi moral dan agama.
Namun kenyataannya, sayang seribu sayang, Qarun di zaman klasik memang sudah mati terbenam di perut bumi, tapi ternyata masih banyak Qarun-qarun yang lain di abad sekarang, mereka hidup sebagai penguasa bahkan penegak hukum, maka pantaslah jika disana-sini masih banyak pula orang-orang miskin terlantar dan teraniaya di tanah air tercinta ini.

الله اكبـر x3   ولله لحمد

Sepatutnya kamun muslim bergembira merayakan Idul Qurban di hari ini, bergembira disertai semangat perjuangan dan berkorban,.. bergembira yang dibalut dengan keprihatinan yang mendalam,.. karena diberbagai belahan daerah di tanah air tak henti-hentinya terjadi musibah tanah longsor dan banjir bandang,.. belum lagi musibah lumpur panas Lapindo, di  Sidoarjo Jawa Timur yang masih misteri, entah kapan akan berakhir. Dua tahun yang lalu masih kita rasakan, bagaimana musibah badai tsunami telah membumikan sebahagian daerah Aceh dan Sumatera, akibat itu, ratusan ribu jiwa manusia tewas tidak tertolong, demikian pula harta benda mereka musnah dan hancur berantakan.
Di saat-saat kita bergembira merayakan hari raya qurban ini, mereka hanya bisa mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid di tempat-tempat darurat yang memprihatinkan, tak ada tempat berteduh yang layak, makan dan minum pun sulit, entah dari mana mereka harus mendapatkan. Idul Qurban hanya bisa disambut dengan tangis dan cucuran air mata yang tak kunjung kering, bagaikan tangisan Siiti Hajar ibunda Ismail ketika berlari-lari, dari bukit Safa’ dan bukit Marwa’ tujuh kali pergi pulang, mengejar kilauan fatamorgana, yang disangka genangan air.
Demikian itu, sehingga ibadah Sai dari bukit Safa’ ke bukit Marwa’, menggambarkan suatu perjuangan dan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya, Sitti Hajar dengan tangis dan berlari, berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan air demi untuk bertahan hidup bersama anaknya Ismail di tengah padang tandus.
Maha suci Allah, nikmat dan keberkahan tersemburnya Sumur Zazam di tanah tandus bebatuan pada waktu itu, tidak terlepas dari ketulusan doa seorang ibu yang bernama Sitti Hajar. 
Ayyuhal Muslimun, sebagai seorang muslim, musibah demi musibah, hendaknya kita jadikan pelajaran berharga, untuk semakin menyadarkan diri kita, bahwa sesungguhnya manusia sarat dengan kelemahan dan kekurangan, ilmu, harta dan kekuasaan sama sekali tidak ada artinya, bila dibanding dengan Kemahakuasaan Allah. Hati-hatilah dengan murkanya Allah, sesungguhnya sejarah masa lampau merupakan peringatan yang nyata bagi orang-orang yang beriman al. dalam firman Allah :
وتقوافتنة لا تصيبن الذين ظلموامنكم خاصة
Dan takutlah kamu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang dzalim saja di antara kamu…. (al-Anfal 25).

Firman Allah :
فاء هلكنهم بذنوبهم واغرنا ال فرعون وكل كانواظلمين
Kami membinasakan mereka (ummat-ummat terdahulu) disebabkan karena dosa-dosa mereka dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya, dan kesemuanya adalah orang-orang yang dzolim… (al-Anfal 54)

الله اكبـر x3   ولله لحمد

Pada hari ini dan tiga hari tasyrik, seluruh Jamaah Calon Haji sedang mabit di Mina, untuk suatu kegiatan suci yaitu; melontar Tiga Jumrah dengan batu-batu kerikil,.. sebagai symbol perjuangan dan pengorbanan memerangi kebatilan dan kedzoliman dipermu-kaan bumi ini, Kinerja syetan memperdaya manusia tidak akan pernah berhenti, selama manusia masih tunduk kepada nafsu yang dikendalikan oleh syetan. Pejuangan dan pengorbanan sepanjang hayat, adalah perjuangan dan pengorbanan melawan nafsu syetaniyah. Memang perjuangan tidak akan pernah berhenti, ibarat tawaf sepanjang zaman di Baitullah tujuh kali putaran, Sai dari Syafa’ Wal Marwa’ tujuh kali pergi pulang; melontar tiga jumrah dengan tujuh lontran, dan tujuh batu-batu kerikil, semua itu pasti berlangsung hanya dalam koridor waktu tujuh hari, sebagaimana Allah menciptakan bumi dan tujuh lapis langit dalam waktu tujuh hari; demikian pula Allah menciptakan syurga dan neraka dalam tujuh tingkatan,  tujuh hari bergulir Ahad sampai dengan Sabtu, dan oleh sebab itu hakikat umur manusia tidak lebih dari tujuh hari.  Subhaanallah, Wallaahu Akbar Walillaahil Hamd; Momentum Idul Qurban ini, menyegarkan ingatan kita, semoga dalam tujuh siang dan tujuh malam selama hayat kita, hendaknya setiap detik dapat kita diisi dengan nilai-nilai perjuangan dan pengor-banan,.. sekecil apapun hendaklah kita berjuang dan berkorban guna menggapai ridhonya Allah. Baru saja beberapa menit lalu, kita meng-agungkan Asma Allah dengan tujuh kali takbir pada rakaat pertama shalat Ied, demikian khotbah ini pula akan diakhiri dengan tujuh kali takbir.
Bilangan tujuh memang sungguh indah dan membahagiakan, manusia lahir di hari yang ke tujuh,.. pun di “Akikah” dengan penyembelihan Kambing, dicukur dan diberi nama yang baik sesuai dengan Sunnah Rasul. Lukmanul Hakim berkata; Wahai anakku, berjuanglah dan berkorban dengan mentauhidkan Allah dan memperbanyak sujud kepadaNya, keta-huilah; sejak engkau tiba di pentas bumi, sejak itu pula engkau telah membelakanginya dan telah menghadap ke akhirat, camkamlah; bahwa negeri yang engkau hadapi lebih dekat dari pada dunia yang engkau belakangi. 

Siang Ied Rahimakullah,

الله اكبـر x3   ولله لحمد               

Semoga dengan semangat Idul Qurban hari ini, hidup kita ke depan semakin bernilai, mari kita berjuang dan berkorban membangun bangsa ini dari penyimpangan aqidah, penyimpangan moral dan akhlak yang semakin kian parah. Mari kita membina keluarga dan rumah tangga Sakinah, Mawaddah Warahmah, dengan mentau-ladani perjuangan dan pengor-banan Nabiyullah Ibrahim AS.
Semoga penyembelihan hewan qurban yang kita lakukan, membuat kita semakin dekat kepada Allah, dan semoga segenap bangsa Indonesia, mendapatkan limpahan Rahmat dan RidhoNya, dan semoga bangsa ini terhindar serta selamat dari musibah dan bencana seperti sekarang ini. Allahu Akbar Walillaahil Hamd.

0 komentar:

Posting Komentar