MIMBAR JUMAT al-Jibra al-Ismai Fak Teknik UMI Edisi 8,Tgl 06/01/2012
NASIHAT: GURU SUFISTIK HASAN AL-BASHRI
Muh. Shaleh Suratmin
Syekh Hasan al-Bashri, diderajatkan sebagai salah satu Wali Allah swt
yang sangat dihormati oleh kaum sufi dan diteladani jumhur ulama. Beliau adalah
salah satu dari 8 ahli zuhud pada zamannya yang pernah bertemu dengan 130
Sahabat Rasulullah saw dan 70 Pejuang Badar. Beliau juga berguru kepada
Mahaguru sederetan Sufi, yakni Sayyidina Ali ibn Abi Thalib Karamalla>hu
wajeha. Senantiasa mencintai kesedihan dan super dahsat takutnya kepada
Allah swt, sehingga dalam takutnya itu “seolah-olah api neraka diciptakan oleh
Allah khusus untuk dirinya.” Hujjatul Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya> memuji Syekh Hasan al-Bashri sebagai “Orang yang ucapannya paling
mirip dengan sabda Nabi.” Subha>nalla>h.
Suatu ketika Syekh Hasan al-Basri ditanya, “Apa dasar agama?” Beliau menjawab, “Wara’. Kemudian ditanya lagi, “Apa yang menghancurkannya?” Beliau menjawab, “Tamak.” Beliau pernah ditanya tentang sabar, dan beliau menjawab: “Kesabaran ada dua macam. Pertama, kesabaran dalam kemalangan dan penderitaan; kedua, kesabaran dalam mengendalikan diri dari hal-hal yang dilarang Allah …
Ucapan hikmah beliau antara lain: “Warisan terbaik adalah ilmu, teman terindah adalah akhlak, bekal terbaik adalah takwa, barang niaga yang terbaik adalah ibadah, utusan terbaik adalah akal, menteri terbaik adalah lapang dada dan bijaksana, kekayaan paling utama adalah qana’ah dan silaturahim, penolong terbaik adalah taufik, dan penasihat paling cerdas adalah mengingat kematian.” Beliau juga memperingatkan, “Dusta adalah tidak adanya titik temu antara lisan dan qalbumu,.. ketahuilah,.. dusta adalah gabungan dari beragam kemunafikan.”
Menurut Syekh Hasan al-Bashri, hakikat hari tidak lebih dari tiga hari saja,.. yaitu Pertama, hari kemarin, hari yang telah berlalu, hari yang sarat dengan penyesalan belaka, karena ia telah pergi untuk selama-lamanya. Kedua,.. hari ini, hari yang mesti diisi dengan kebajikan dan istigfar. Ketiga, hari esok, sayang sekali hari esok belum tentu milik kita,... namun, kendati hari esok belum tentu milik kita,.. kata imam yang mulia itu,... berniatlah sebanyak-banyaknya kebajikan apa yang bisa saya lakukan untuk hari esok niscaya engkau telah dalam genggaman kasih sayang Allah swt.
Dalam hal engkau berharap kepada Allah (raja’) kata imam Hasan al Bashri, jangan pernah engkau bimbang terhadap rahman rahimNya Allah, jangan pernah engkau meragukan pintamu sendiri karena Allah Maha Dahsat kasih sayangNya.
Subhanallah, doa ummahatul mukmini>n “Ummu Salamah” istri Rasul yang tulus dan cerdas, telah mengangkat derajat akbar kesholihan Hasan al Bashri. Mari kita berdoa dan berharap sepenuhnya kepada Allah swt. Dalam pendekatan filsafat ilmu Islami, Allah sebagai sumber ilmu, Allah sebagai pelimpah rahmat kasih sayang. Mari kita hiasi tahun baru Miladiyah 2012 dengan beragam kebajikan dan jadikan istigfar sebagai penghapus dosa. Wallahu A'lam[]
0 komentar:
Posting Komentar