Pages

Senin, 17 Juli 2017

Ulasan Ultah ke 7 Gurunda Irfan Idris

Kado Khusus Ultah ke Tujuh BNPT

'Semua Untuk Kita - Semua Untuk Cinta' Kita semua untuk CINTA, kita lahir karena CINTA dan kita selalu merindukan CINTA,  sepenggal syair dilantunkan dengan penuh khidmat diiringi suara lantang menggelegar sarat makna penuh harapan akan cinta kepada perdamaian cinta untuk semua dan cinta untuk kita.

Wajah lingkungan BNPT di seputar pesawat dan kereta api yang digunakan simulasi latihan penanggulangan terorisme oleh aparat penegak hukum, ditata rapih, dihias molek, dirancang indah, dalam rangka acara akbar peringatan lahirnya BNPT yang lahir pada tanggal 16 Juli 2010. Pemandangan nampak indah tidak seperti hari2 biasa yang sepi, sejuk dibungkus kabut di pagi hari dan sesekali pada siang hari kesunyian itu dipecahkan oleh suara letupan senjata pada kegiatan olah raga dan latihan menembak terdengar dari lereng tengah lokasi kantor BNPT.

Banyak rangkaian lagu dan alunan  syair menyemarakkan peringatan hari jadi BNPT ke 7 yang dihadiri Menko Polkam, mendagri, perwakilan panglima TNI, perwakilan Kapolri, kelompok ahli, para mitra kerja, ormas dan perwakilan komisi 3 DPR RI, para mantan teroris serta 32 perwakilan kementeria  dan lembaga yang telah merintis kerja sama, komunikasi, dan koordinasi dalam merumuskan program, kebijakan dan strategi penanggulangan terorisme.

Sejak BNPT lahir 16 Juli 2010 selalu diperingati dengan penuh khidmat, penuh semangat akan harapan besar terhadap negara untuk terus maju menanggulangi tindak pidana kejahatan kemanusiaan. Lain pimpinan lain kebijakan, beda sosok beda gaya, namun di BNPT meski telah dipimpin empat perwira tinggi kepolisian negara, misi utama BNPT dalam merumuskan kebijakan strategi dan program terus ditingkatkan dari pimpinan2 sebelumnya, dari tahun ke tahun acara pelaksanaan peringatan ulang tahun lembaga yang mengkoordinasikan penanggulangan terorisme makin maju, meriah, ramai, bersahaja dan tetap sederhana penuh khidmat.

Kepemimpinan BNPT yang bersifat kolektif kolegial melahirkan banyak rumusan kebijakan, strategi dan program penanggulangan terorisme. Strategi dan program dalam bidang pencegahan, deradikakisasi, pembinaan kemampuan, penegakan hukum dan jalinan kerja sama internasilional.

Usia tujuh tahun BNPT laksana usia seorang bayi yang mulai merangkak maju perlahan berjuang berdiri tegak dengan keberanian tetapi penuh semangat dengan berbagai macam kekurangan, kendala, tantangan dan hambatan.

Segala kekurangan, kendala, tantangan dan hambatan dihadapi, dirasakan dan dialami semua kementerian dan lembaga negara. Tidak ada lembaga negara yang tidak memiliki kekurangan, kendala selalu ada, tantangan harus dihadapi dan hambatan harus dipinggirkan untuk menggapai puncak kesukses, meraih kemenangan sejati, mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat, membentengi generasi bangsa agar tidak terpapar faham radikal, meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh para mantan teroris yang telah sadar kembali ke jalan yang lurus dan tidak berulah lagi dengan kejahatan luar biasa yang pernah menjerat mereka dan membuikan mereka.

Kepala BNPT Komjen Pol Drs Suhardi Alius MH menetapkan strategi pelibatan 32 kementerian dan lembaga sebagai bukti nyata keseriusan pemerintah  menanggulangi tindak pidana terorisme secara luar biasa karena kejahatan tersebut masuk kategori kejahatan yang luar biasa.

Bukan hanya rumusan tersebut yang sedang dikoordinasikan secara aktif dan produktif oleh Kepala BNPT bersama jajarannya, kerja sama internasional juga menjadi atensi khusus yang dibawakan langsung oleh jenderal bintang tiga Suhardi Alius. Pada bulan Januari 2017 kontingen BNPT melihat secara langsung model pembinaan teroris di Riyadh Saudi Arabiyah, pada bulan Mei 2017 pemerintah Turki menyambut baik kerja sama antara pihak kepolisian Turki dengan Polri dalam meningkatkan pertukaran informasi intelijen, dan operasi foreign terrorist fighter (FTF) dari Indonesia yang meramaikan wilayah perbatasan Turki dan Syiria.

Geliak kerja sama terus ditingkatkan oleh Kepala BNPT karena dunia internasional mengakui keberhasilan Indonesia menanggulangi terorisme, kepala negara dalam kunjungan balasannya ke Saudi Arabiah juga mendapat kesempatan bicara didepan 55 orang pimpinan dan kepala negara Arab. Kepala BNPT mendampingi RI 1 dalam lawatan khusus ke Turki sebelum kemudian delegasi Indonesia menghadiri pertemuan G 20 di Hamber Jerman dan terakhir Kepala BNPT berbicara di Washinton DC bersama Kementerian dalam negeri AS yang membuahkan hasil bagi Indonssia karena delegasi Amerika akan mempelajari strategi Indonesia dalam penanggulangan terorisme.

Strategi deradikalisasi secara kongkrit, nyata dan aplikatif diwujudkan oleh Kepala BNPT Suahrdi Alius sejak akhir Pebruari 2017 dengan memanfaatkan pusat deradikalisasi Sentul dengan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada nara pidana teroris yang telah sadar dan kooperatif. Pembinaan kemandirian dan kepribadian pada pusat deradikalisasi dilaksanakan dengan tiga manajemen secara integratif yaitu manajemen substansi dilaksanakan oleh Direkturat Deradikalisasi BNPT, manajemen administrasi dilakukan oleh Ditjend Pemasyarakatan dan manajemen Keamanan dipercayakan kepada polri.

Di tengah ramainya para undangan yang datang, Menko Polhukam Jenderal TNI Purn DR H Wiranto menyampaikan strategi baru melawan terorisme sebagai musuh bersama yang menjadi ancaman kemanusiaan seluruh negara bukan hanya ancaman bagi Indonesia.

Lawan terorisme dengan tiga strategi, papar Wiranto, yaitu ; pertama, SINERGI antara seluruh masyarakat, kerjasama antara seluruh kementerin dan lembaga bukan sebatas konsep tetapi hatus kongkrit dan aplikatif dalam bentuk rencana aksi. Kedua TOTAL karena teroris menggunakan semua spektrum kehidupan, sistem ekonomi, perbankan, narkoba, cyber dan lone wolf. Kelompok militan radikal terorisme mengajak semua kekuatan bersatu melawan pemerintah pada sebuah negara. Selain strategi tersebut upaya melakukan perlawanan secara terpisah juga dikakukan dengan menyiapkan wilayah Poso Sulawesi Tengah dan Marawi Mindanao Philipina Selatan sebagai basis perjuangan kelompok radikal anarkis. Namun Poso kini telah kondusif aman dan diliputi kedamaian.

Ketiga SERIUS menghadapi para kelompok dan jaringan teroris secara luar biasa. Kenapa serius ? Karena dunia berharap besar dan masyarakat dunia menaruh ekspektasi besar kepada Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk beragama Islam terbesar dunia pada satu sisi, namun pada sisi lain, kelompok teroris beraksi dengan mengatasnamakan Islam.  Dirgahayu BNPT. Jakarta 17 Juli 2017

0 komentar:

Posting Komentar