Pages

Jumat, 08 November 2013

Keagungan Ibn Qayyim

Ulasan Tentang Keagungan Ibn Qayyim Siapa yang tidak kenal dengan Imam Ibnul Qayyim al –Jauziyyah. Karya-karyanya banyak menyentuh qolbu dan akhlak manusia. Ulama ini memiliki nama lengkap Abu Abdillah Syamsuddin Muhammad ibnu Abi Bakr Ibn Ayyud Ibn Sa’d ibn Jarir Ibn Makki Zainuddin az-zar’I ad- Dimasqi al Hambali. Beliau dilahirkan pada tanggal 7 Shafar tahun 691 Hijriah di kota Damaskus, Suriah. Imam Sunni ini adalah Cendikiawan Muslim yang bermadzhab Hambali dan ahli diberbagai bidang ilmu diantaranya; ahli fiqih, ahli tafsir, penghafal al-quran, ahli ilmu nahwu, ahli ilmu ushul,ilmu kalam,dan sekaligus seorang mujtahid. Ibnu Qoyyim Al- Jauziyah adalah ahli fiqih yang hidup pada abab ke-13. Dalam perkembangan ilmu yang dimilikinya ada beberapa guru yang mempengaruhi pemikiran Ibnu Qoyyim Al- Jauziyyah diantaranya; Ibnu Abd ad-Daim al Maqdisi, Ibnu Taimiyah, Badr Ibnu Jama’ah al Kinnani asy-Syafi’I dan Al Muzzi penulis kitab Tahzib al Kamal, dari guru-gurunya tersebut yang paling berpengaruh terhadap Ibnu Qoyyim adalah Ibnu Taimiyah. Pandangan ulama terhadap Ibnu Qayyim, terutarama Ibnu Katsir menyatakan bahwa Ibnul Qoyyim adalah orang yang banyak mendengar hadist, sibuk dengan ilmu, dan menguasai berbagai macam ilmu, khususnya tafsir hadist dan ilmu ushul. Sementara pada kesempatan lain, Ibnu Hajar berpendapat bahwa Ibnul Qoyyim adalah sosok pemberani, luas ilmu, banyak mengetahui perbedaan pendapat dan madzhab salaf. Lalu, Asy-Syaukani menambahkan bahwa Ibnul Qoyyim adalah ulama yang sangat menguasai berbagai macam ilmu, unggul dalam pengetahuan, sangat terkenal, dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang mahzab salaf. Dengan banyaknya ilmu yang dimiliki oleh Ibnul Qoyyim sehingga beliaupun ikut andil melahirkan ulama-ulama terkemuka dan memiliki kedudukan istimewa yang menjadi murid-muridnya diantaranya adalah; al Hafiz Imaduddin Ibnu katsir, Al Hafizt Abdurrrahman Abu Al Faraj Ibnu Rajab al Hanbali, dan Ibnu Abd al-Huda penulis kitab ash –Sharim al Manki fi ar-Radd ‘ala as-Subki. Sepanjang hidup beliau, ulama berbagai bidang ilmu ini telah melahirkan sekitar 98 kitab diantaranya adalah; Ahkam Ahl adz-Dzimmah, Bada’I al-Fawa’id. Tuhfah al- Maudud fi Ahkam al-Maulud, ath –Thibb an- Nabawi, Miftah –Dar as-Sa’adah, wa Mansyur Wilayah Ahl al-Ilm wa al-iradah, Hidayah al- hayara fi Ajwibah al-Yahud wa an Nashara, Madarijus Salikin, Raudatul Muhibbin, dan lainnya. Cendikiawan Muslim ini terkenal sebagai reformis pemikiran Islam, menguasai ilmu-ilmu agama dan juga ilmu lainnya seperti ilmu filsafat, kimia, dan astronomi. Hampir seluruh karya-karya Ibnul Qoyyim berbicara tentang akhlak, dan penyucian jiwa. Oleh karena itu, tak heran jika ulama ini disebut sebagai spesialis penyakit hati ( The scholar of the heart). Beberapa kalangan juga memandang beliau sebagai kritikus tasawuf, namun sikap kritis tersebut diberikan untuk ditujukan untuk memperlihatkan ajaran dan praktik tasawuf yang menyimpang dari Al-Quran dan sunnah Rasulullah Saw. Beliau senantiasa mengingatkan kaum muslimin agar berhati-hati terhadap khurafat kaum sufi, logika kaum filosof, dan zuhudnya orang-orang Hindu yang tercelup dalam pemikiran (fikrah) Islamiyah. Manhaj dan Hadaf Ibnul Qoyyim rahimullah adalah bersumber pada dinul Islam yang suci dan murni, tidak terkotori oleh pendapat-pendapat Ahlul Ahwa’ ral bid’a (ahli Bid’ah) serta jauh dari tipudaya orang-orang yang suka mempermainkan agama Allah. Ibnul Qoyyim mengajak kaum muslimin kembali kepada mahzab salaf; orang-orang yang telah mengaji langsung dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Merekalah yang dikatakan sebagai ulama waratun nabi (pewaris nabi) shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnu Qoyyim juga mengkritik bathilnya madzhab taqlid. Meskipun beliau adalah pengikut madzhab Hambali, namun beliau sering keluar dari pendapat Hanabilah ,dengan mencetuskan pendapat baru setelah melakukan kajian dan telaah mendalam tentang perbandingan madzhab-madzhab yang masyur. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah telah wafat pada tahun 751 Hijriah di Damaskus. Ia dishalatkan di Mesjid Jami' Al-Um dan Masjid Jami' Jarrah; kemudian dimakamkan di Pekuburan Babush Shagir. Meskipun beliau telah wafat, ia telah banyak meninggalkan warisan intelektual berupa buku dan tulisan-tulisan fenomenal yang dapat dijadikan rujukan dan acuan dalam mewarnai arus pemikiran keagamaan dunia Islam saat ini. (Elvira Suryani/Wasathon.com Referensi Tulisan:m Raudhatul Muhibbin, Ibnul Qoyyim Al- Jauziyyah Wikipedia.org *Penerbit Pustaka Al-Kautsar telah menerbitkan beberapa karya beliau diantaranya adalah buku ROH, 

0 komentar:

Posting Komentar